lough erin shore

lough erin shore
berceloteh dan berceloteh serta berceloteh.

Friday, January 15, 2010

voilla, ditegur semut !


Suatu sore saat sedang makan bersama teman-teman di daerah Dago Pakar, saya membunuh semut dan memutus rantai perjalanan mereka. Saya abaikan saja, yah..kejadian seperti ini sangat lumrah terjadi bukan mengingat kita (saya khususnya) yang memang sering apatis terhadap benda-benda apalagi yang ber-size kecil seperti semut ini. Sampai rumah saya mengingat kejadian kecil berstatus kurang penting ini dan berpikir tentang mereka yang cuma senang berkeliaran menganggu keindahan dan membuat pusing pemandangan visual saja. Eits..ternyata oh ternyata, jangan salah, mereka punya cara hidup sendiri seperti kita as human being. Saya telaah, resapi, dan seketika jari-jari saya bergulir menekan keypad si ayang (baca: laptop) ingin menyampaikan MAKSUDnya.

Mudah untuk memancing mereka ke permukaan. Jatuhkan saja makanan manis bentuk apapun dan sekecil apapun, contohnya coklat Lindt jika kamu tega, hehe. Nah kemudian amati. Semut tidak pernah beraktivitas sendirian bukan? Mereka pasti bawa sekomplek. Pasukan semut ini memang bepergian mencari makan secara berkoloni. Ada koloni yang terdiri dari sekitar setengah juta ekor semut. Kebanyakan koloni semut hidup dalam tanah atau dibawah batuan. Semut tinggal dengan membuat sarang di atas tanah, yaitu dalam kayu batang pohon dan tumpukan daun. Mereka membuat rumah dengan cara menggabungkan daun-daun dengan menariknya dari kedua sisi, kemudian menjahitnya. Jika diibaratkan sebuah kerajaan, koloni semut terdiri dari 4 kasta yaitu ratu semut, semut pejantan, semut prajurit, dan semut pekerja. Ratu semut dan semut pejantan berperan menjaga kelestarian jenisnya; semut prajurit berperan sebagai pelindung koloni dan menemukan sarang baru untuk tempat tinggal; sedangkan semut pekerja berperan mencari makan, membersihkan sarang dan seabreg tugas ibu rumah tangga lainnya. ;) Seekor semut dapat dengan mudah berargumen apakah semut lain termasuk anggota koloninya atau bukan. Ia melakukannya dengan cara menyentuh tubuh semut lain tersebut dengan antenanya (batang kecil tipis yang menjulur keluar dari bagian atas kepala semut), yang membantunya mengenali semut-semut asing melalui 'bau koloni' yang mereka miliki. Jika semut tersebut ternyata asing, maka tidak akan diizinkan masuk ‘rumahnya’ .

Okiii, cukuplah cerita tentang kehidupan semut. Nah sekarang mari kita simpulkan beberapa point:

* makhluk yang rajin bekerja,

* socialite,

* toleransi,

* kompak,

* dan saling melindungi.

Hmm, exactly get the point bahwa : Tuhan mencipta semut untuk menjadi salah satu role model ekosistem kita dan dunia.

Semut adalah pribadi yang tidak mementingkan diri sendiri, penolong dan penuh perhatian terhadap teman-temannya. Jadi setidaknya kita termotivasi untuk menjadi manusia yang senantiasa memikirkan kebaikan orang lain sebagaimana para semut, dan mengaplikasikan sifat-sifat semut kedalam alur berpikir kita.


11 comments:

  1. hehe...gw suka semut...sekecil apapun klo hinggap ditangan atau ngigit jg, selama ga refleks ga akan gw bunuh...kasian...udah kecil, hidup bentar, kerja keras...eh mati gt aja...hehehe...
    tp lebih hebat lebah, klo lebah punah... itu tandanya peradaban bumi bentar lg musnah....
    terus nulis al...

    ReplyDelete
  2. LEBAH? hmm, filosofi hidup mereka hampir mirip dip. sama2 hidup berkoloni. Kenapa semut? karena ingin menyoroti sesuatu hal yang 'kecil' di dunia ini.

    ReplyDelete
  3. semut salah satu mahluk yang bisa mengangkat beban lebih dari 2 kali beban dirinya...

    ReplyDelete
  4. yea, i knoe the fact kak! =D that's great huh.? ;p

    ReplyDelete
  5. yup...jalan sambil ngangkat beban seberat itu...
    gmn dgn gadis kontemporer??

    ReplyDelete
  6. wah saya sih terkadang baru liat bebannya aja udah takut duluan sebelum ngangkut (payah). tapi ayo belajar dari filosofi semut juga cerita lintang (baca Lintang ya kak).

    ReplyDelete
  7. Hehehe.... Ketemu lagi, Alda! *oops, kita belum pernah ketemu langsung ya, cuma lewat dunia maya*

    Kalau ngelihat semut, kadang berasa malu sama diri sendiri deh. Mereka begitu kecil, tapi kompak.

    Ayo Al, kita berjuang supaya jadi sekompak semut. Masa kita, manusia, yang katanya khalifah di muka bumi, kalah sama semut? Hehehe

    Semangat buat skripsinya, Alda!

    ReplyDelete
  8. learn from nature...
    keep writing, da ;)

    ReplyDelete
  9. muti: makasih muti jadi semangat nih. =D iya semut itu salah satu pribadi makhluk yang bisa dicontoh

    vini: makasih vini. =D

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. kalau dari riset yang saya dengar baru2 ini, semut ternyata dapat mengangkat 50 kali lipat dari beban tubuhnya..

    1 fakta lagi tentang semut:

    "Semut gak bisa KESELEO"

    hal ini pernah saya saksikan ketika semut terjatuh dari meja makan di rumah, namun semut tersebut masih bisa jalan lagi...

    ReplyDelete