lough erin shore

lough erin shore
berceloteh dan berceloteh serta berceloteh.

Saturday, February 27, 2010

Surat Buat Pak Presiden

Bunda, kenapa Bi Idah harus jualan? Kenapa anaknya enggak sekolah? kata Bunda sampah harus dibuang ke tempat sampah tapi kok suami Bi Idah malah ngambilin sampah dari rumah kita? sederet pertanyaan yang Milly kecil tanyakan  pada Bundanya. Milly kecil menyaksikan Bi Idah ~penjual gorengan langganan Bunda yang selalu datang setiap pagi kerumah~ dengan keheranan. Jawaban Bunda tidak pernah memuaskan hatinya. Ia merasa pertanyaannya sama sekali tidak pernah ada yang terjawab atau lebih tepatnya terselesaikan. Milly kecil menyaksikan bagaimana Bi Idah yang berkelana dengan dagangan dalam baskom tersampir di pinggangnya dari pagi hingga petang penuh peluh, sangat berbeda dengan Bundanya yang pergi berpraktek di ruangan bagus dan dingin setiap harinya. Yap, anak 7 tahun pun sangat mengerti arti sebuah simpati. Milly menangis, entah ia sendiri pun tidak mengerti karena apa setiap melihat Bi Idah datang kerumah bersama anaknya dan kemudian suaminya datang siang harinya ke rumah. Milly kecil berdoa pada Tuhannya seraya sesenggukan menghapus tangis dengan lengan bajunya. “ Ya Allah, kenapa anak Bi Idah enggak pernah main lego kayak Milly? Kenapa anak Bi Idah enggak punya Barbie? Kenapa anak Bi Idah ikut jualan sama Bundanya bukannya pergi ke sekolah kayak Milly? Beri ia mainan Ya Allah, juga Milly mau anak-anak Bi Idah semuanya sekolah Ya Allah. Semoga doa Milly dikabulkan ya Allah. AMIN. “
Hampir habis akal Milly kecil mencari jawaban atas segala pertanyaan yang tak pernah ada habisnya, lantas ia tulis sebuah surat.


Kepada Bapak Presiden yang Milly paling hormati,  

Saya Milly kelas 2 sekolah di SD Mutiara Bunda Cikampek..bapak presiden kenapa di dekat rumah saya masih banyak orang yang enggak sekolah? Saya enggak ngerti apa memang males atau enggak bisa sekolah? juga kenapa masih banyak orang yang kelaparan padahal Milly makan enak buatan Bunda setiap hari? Milly sedih sekali..Milly suka nangis loh bapak presiden enggak tahu kenapa. Apa bapak presiden juga sama kayak Milly suka nangis? Harapan Milly semoga bapak presiden mau membaca surat Milly supaya Milly jadi seneng. Terimakasih bapak SBY. =D

Salam manis, Milly.

Esoknya sepulang sekolah masih dengan seragam merah putih lengkap Milly datang sendiri ke kantor pos dekat rumahnya. Ia bertanya kepada petugas kantor pos setengah baya yang sedang sibuk membubuhkan stempel pada surat-surat yang hendak dikirim atau diantar kerumah. “Bapak, halo saya Milly. Nama bapak siapa? pak Milly mau tanya..kalau mau ngirim surat ke bapak presiden supaya nyampe harus pake perangko berapa rupiah? Milly punya uang sepuluh ribu dari tabungan. Mahal enggak yah pak?” Bapak petugas yang bernama Pak Salim ini kaget serta-merta tersenyum akan kepolosan dan keluguan gadis kecil dihadapannya. Ia terenyuh akan ketulusan gadis kecil ini yang datang sendiri demi mengirim surat. “ Coba suratnya Milly mana serahkan sama bapak Salim, nanti Insya Allah bapak yang sampaikan ya. Perangkonya dari bapak saja. ” Milly tersenyum berterima kasih dan melonjak kegirangan. Rambut kepang kudanya terkibas seiring tiupan angin. Milly membisikkan sesuatu di telinga pak Salim “ Makasih pak Salim, Milly mau titip salam sama pak SBY ya..pak Salim boleh baca isi surat Milly tapi selain itu enggak boleh ada lagi yang baca ya. Janji? =D ” Milly mengecup tangan pak Salim dengan hormat seraya berbisik lagi “ pak, Milly berharap suratnya bisa dibaca sama bapak SBY ya..soalnya Milly sedih banget banyak temen Milly yang enggak sekolah..Milly pulang ya pak harus les balet dulu..dadah bapak! ”
Batin pak Salim meratap sedih, tergugah akan kepolosan gadis kecil berhati luas yang baru saja pergi dari hadapannya. Ia bertekad untuk berusaha menyampaikan surat Milly dengan mengantarnya sendiri ke Istana Presiden, bagaimanapun caranya.


Bersambung..

Sunday, February 21, 2010

ashame

Sunday morning, February 21th. 2010
Hey Fellas, let me asking you of these picture appears below..

w
Well what should i say, feeling deeply sympathize on purposing tears keep thinking of somewhat they’re facing the world. They all on down syndrome look lovely unless stand on dissabilities and limits. On a last year special ocassion, me and pals visit them in SLB Hegarasih Bandung. They do daily activities like us as usual which is studying, playing, eating but in a big difference thing methods of psychosocial ability learning. Me, your little things in the universe with the excessive display compares with them, always have been busy on all things terrible and forgetting words what people's spell: b-e-r-s-y-u-k-u-r
Let’s take lil time for sitting introspection of what and how much perfect we are, LORD gave us.

Lord please tell me your prophet and sending more. Help me to push this
arrogance .

Wednesday, February 10, 2010

sebuah keindahan khazanah bangsa bertitel SAMAN.

  
  
     Genap 2 tahun kami tari-kan, salah satu wujud keindahan milik bangsa bertitel SAMAN. Berbekal kesamaan hobi menari, kami tujuh belas insan wujudkan sebuah harmonisasi paduan gerakan dan irama. Haila Hotsa! Saman bergema. Gaung iramanya menghentak alam ibarat setuju dan seirama tepukkan bersama sang biduan.
Dengan royal kami saling membagi energi positif yang disampaikan dengan riuh-rendah, juga lantang, bahkan terkadang meletup-letup. Sahut-sahutan dengan tempo continuously ~lambat,moderate,cepat,sampai cepat sekali~ alihkan tembang yang syekh suarakan. Suaranya terdengar sampai negeri seberang. Saman adalah salah satu kekayaan bangsa yang harus terus dikenalkan dan dikuatkan untuk dapat menjadi sebuah identitas dengan satu tujuan: agar tidak dicuri, LAGI.
      Dalam Saman kami belajar bekerja sama serta tidak individualis. Kami harus serta-merta menjaga flow agar pergerakan tetap harmonis karena keindahan tercipta jika mewujudkannya seirama; layaknya peribahasa nila setitik rusak susu sebelanga. Saman selalu ditarikan dengan semangat melimpah ruah dan cita rasa tinggi sesuai perletakannya sebagai derajat premium khazanah budaya bangsa nomor satu dari Nangroe Aceh Darussalam. Saman adalah satu dari sekian tarian kooperatif berbeda porsi dan jenis dengan Jaipongan asal Jawa Barat yang ditarikan secara individual. Bangga rasanya bisa ikut membantu melestarikan kekayaan milik bangsa sendiri. Maka teruslah menari, menyanyi, menghayati dan melestarikan budaya bangsa apapun itu dimulai dari tanah berpijak milik sendiri, kepada diri sendiri, dan kepada anak-cucu-cicit kita kelak. Caranya beragam bisa dengan cara membeli produk bangsa sendiri, travelling around Indonesia, berbatik, mengunjungi candi atau keraton, wisata kuliner, menari, menonton wayang, apapun pilihannya you named it! Dan sebarkan pada dunia tentang indahnya sebuah kebanggan akan bangsa sendiri.
100% CINTA INDONESIA
;// Terimeung gaséh ateuh perhatian droeneuh. Lebèh kureung kamoe lakèè meuah.

Thursday, February 4, 2010

K - I - D - S

kids are always adorable for me, anytime. Join them play peek a boo, then they will serve you with smile.

;// lihat mereka bermain, bergabunglah, rasakan dan renungi.

Sepertinya dunia mereka selalu berwarna-warni ~kuning-pink-hijau belum tergores oleh tinta hitam dan putih~ yang membuat kotor. Suatu saat mereka pasti tumbuh, ya seperti kita yang banyak mencari warna, mencocokkannya kemudian menggambarnya, membuatnya jadi rusak dan kusut juga melukisnya dengan indah. Dari situlah sebuah proses kehidupan dimulai ~dengan warna monochrome~ yang awalnya menjadi ciri khas kita, sampai akhirnya kita berani bereksperimen dengan warna yang lebih tua dan kemudian pada akhirnya mendapat warna pastel yang merupakan gabungan sisi warna keras dan halus. Pilihan tentulah ada di tangan kita sebagai sang kreator.
          Oke, kembali ke topik anak kecil. Selalu menjadi saat yang menyenangkan bermain bersama mereka. Sejenak dalam waktu penat, aku selalu mencari mereka ~yang aku ibaratkan sebagai udara segar~ pembuat tenang saat menghirup oksigen.
Dan..benar saja, warna kelabu-ku berganti segera menjadi pink. Terkadang mereka menyusahkan, tapi diambil sisi menyenangkannya saja. Buatku ini sudah menjadi ritual khusus dalam menghadapi masalah. Sebagai contoh; sepulang SPMB bukannya belajar atau mengulang, malah bermain bersama sepupu-sepupu.
          Bermain bersama mereka membuatku terbawa seperti muda lagi. ;p Kita pribadi pasti mempunyai sisi childish dalam diri yang akan bergerak menyeruak keluar pada saatnya dibutuhkan. Aku tidak merasa malu bahkan keberatan akan hal itu.  Terkadang aku merasa aku perlu itu, disaat lingkungan secara involunter memaksa aku menuliskan titel mature di jurnal hidup.
So, menurutku tidak ada yang salah untuk menjadi seperti anak kecil kembali atau sekedar merasakannya. Ada saatnya dimana orang ~ atau ~ perlu dimanjakan agar ia sejenak melupakan warna-warna gelap yang menyertainya sepanjang hari dan ada saatnya mereka harus kembali ke rutinitas reguler sehari-hari.
;// sometimes we need to play a role as kids for making a balance of life itself .
Keyword: bermain bersama anak kecil & menjadi seperti anak kecil.

Wednesday, February 3, 2010

haha.

 2 Januari 2010

terbangun kaget dini hari,
semuanya jelas sekali dalam ingatan..
yap..gambaran mimpi itu, yaitu
;// merebut suami orang dengan anak 5 bulan dalam kandungan istrinya.

bah, apa-apaan ini. haha.

audzubillahimindzalik. NO WAY.