lough erin shore

lough erin shore
berceloteh dan berceloteh serta berceloteh.

Thursday, January 28, 2010

100 hari untuk direnungi

28 Januari 2010.
Sudah 5 tahun rakyat kita dibohongi, Sudah 5 tahun rakyat kita dikibuli. Lapor, Lawan2..hancurkan rezim”. (jinggle yang diteriakan berulang oleh sebuah golongan beragama, miris). Mereka datang dari berbagai golongan dimana mayoritas adalah kaum pelajar berjas almamater sepertiku. Aku tidak mengerti apa yang ada dipikiran mereka sungguh. Apa dengan membakar ban bisa memuas hasrat mereka? Apakah dengan usahanya membakar poster bergambar presiden bisa menyelamatkan rakyat? Apakah menuntutdengan berteriak-teriak via TOA bisa mendapat telinga dan simpati rakyat? Apakah  isi orasi mereka tersampaikan secara nyata kepada presiden? Apakah dengan menginjak-injak keranda jenazah ~ yang disimbolkan sebagai matinya hak asasi manusia ~ akan mengobati keadaan? Aku berdesir dan bergidik seram atas mereka yang bertindak radikal. Aku takut jika terjadi pergeseran maknanya secara progresif menjadi anarki.
            Lidahku kelu dan kalut, ya hanya bisa itu, mengingat tidak ada tindakan nyata yang bisa dilakukan. CAP PEMERINTAHAN GAGAL terlanjur menempel di jidat petinggi; gagal menyejahterakan petani buruh nelayan, gagal mencerdaskan kehidupan bangsa, gagal memberantas korupsi, dan sederet logo gagal lainnya. Coba dilihat dan dipahami maknanya tidak hanya menimbang secara logika- setidaknya mereka berempati bahwa menjalankan sebuah rumah tangga itu berat dan susah. Unjuk rasa 100 hari pemerintahan presiden ini mencoret2 usik batinku. Aku memang besar disini dimana laiknya pemandangan kelabu sudah mahfum dan lazim. Aku, sejujurnya-pun memang tidak mengerti akan politik, tapi aku ingin rumahku tenang, aku ingin rumahku damai dimana seluruh anggota didalamnya saling mencintai dan mengasihi.



·        Apakah hari ini dan esok tidak ada cara selain demonstrasi model begini??



Wahai kertas putih tolong beritahu caranya, utarakan maknanya dan torehkan tintanya.

10 comments:

  1. setiap hak yg dipergunakan dan dimiliki akan dimintai pertanggungjawaban .....

    ReplyDelete
  2. kalo gitu, bentuk pertanggungjawaban seperti apa yang akan mereka penuhi.?

    ReplyDelete
  3. Today is "100 days plus 5 years" of SBY presidency.
    The it's very normal that peoples have high expectation.

    Criticism may not be agreeable, but it is necessary. It fulfills the same function as pain in the human body. It calls attention to an unhealthy state of things.

    ReplyDelete
  4. Criticism may not be agreeable, but it is necessary

    yea, i knoe the fact; in spite of explaining their words. but in other way needs to be arrange of making the new methods..in the right way (i pick bold this word).

    i simply worry this situation.

    ReplyDelete
  5. Yep. I agree that we had to find a better way to communicate to our leader.

    But, we had to admit that SBY still have so many homework to do in poverty reduction, education, economic system, law enforcement, and bureaucratic reform.

    He needs to work much harder than today. That's what we all want to say, I guess.

    ReplyDelete
  6. pertanyaannya kurang tepat..
    lebih pas klo: hal apa yg masyarakat mintai pertanggungjawabannya?

    tapi klo pertanyaan tetep seperti yg gadis kontemporer tuliskan, sepertinya mereka hanya akan TETAP mengalihkan isu dgn mengangkat2 bahwa yg ud kalah pilpres diem aja, nanti tunggu 5 tahun lagi, jgn ganggu2 pemerintah yg skrg

    pdhl seperti yg Mr.Dufrense blg di paragraf ke2,It calls attention to an unhealthy state of things

    no anarchy..that's the true democracy .....

    ReplyDelete
  7. kita boleh menyampaikan pendapat tapi jangan bertindak arogan..menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara,kita sah2 aja kok klo berosi,menuntut apa yang kita inginkan..tapi tetap harus menghargai pemerintahan yang sah..presiden adalah simbol negara..simbol negara bila kita sebagai rakyat nya sendiri tidak menghargai gmana orang asing mau menghargai simbol negara kita...kita sebagai rakyat harus mendukung membantu meberi masukan dan aspiratif kepada pimpinan kita..jng malah menambah pekerjaan rumah bangsa ini dengan melakukan hal2 arogan dan merusak yang dapet merugikan masyarakat bnyak..kayak di maksar massa mencoret2 mobil yang lewat itu malah menambah panas suasana karena pengguna jlan merasa tidak terima dan melakukan perlawanan akhirnya saling lempar2an antara pendemo(yg katanya pembela rkyat)kepada rakyat sendiri..bner kata gadis kontemporer tentang apa gunanya membakar ban dll..

    ReplyDelete
  8. Pemerintahan SBY masih belum bagus itu satu hal.
    Dan demo anarkis itu hal lain.

    Kalo banyak orang yang mengkritik dia, bahkan sampai membakar foto presiden, tentu SBY sebagai presiden harus banyak2 introspeksi diri. Karena kalau seorang presiden dicintai rakyatnya, hal itu tidak akan terjadi.
    Tidak semua kritik harus didengarkan memang, tapi ngga boleh di-ignore gitu aja.

    Critics are like an awful tasting medicine. Everyone needs it to get healthiness.

    ReplyDelete
  9. coba kaum intelektual muda berpikir apa mereka bisa mengendalikan masa yang segitu banyak? karena biasanya..
    pertama ada yang mendanai,kedua pasti ada yg menunggangi, ketiga mereka pake jaket almamater entah punya siapa. karena justru pihak2 tersebut yang akan menghancurkan tubuh mahasiswa itu sendiri, jadi nanti rusaklah namanya. yah saya juga bingung sih ga pernah ikutan yg gituan heheu tapi ayolah beri kesempatan pada pakpres dan pak wapres,baru 100 hari kaan blm 365 hari. well, dukung saja.

    ReplyDelete
  10. "..aku ingin rumahku damai dimana seluruh anggota didalamnya saling mencintai dan mengasihi.." :)

    let's create it by our own hand, dont hang it to the other's shoulder. the way we are now is the representative of our nation's future. if we all have dream of a better future for our nation, so every each of us must aim to be a better person.

    "kesuksesan bangsa adalah akumulasi dari kesuksesan tiap individu yang ada didalamnya" marwah daud ibrahim.

    ReplyDelete