lough erin shore

lough erin shore
berceloteh dan berceloteh serta berceloteh.

Friday, October 22, 2010

Sang Bintang Sirius
“Engkaulah sang Sirius yang akan selalu terjaga terangnya diantara koloni cakrawala malam dan strata padmasana merengkuh situs Milakancana bagian dari Panca Persada. Terjaga dari singsingan fajar diseparuh lingkar waktu dan diantara ironi hidup berbeda massa. Tak terjamah dan tak rusak sinarnya.”

Alkisah dalam koloni cakrawala malam hidup prajurit bintang Crux bersama ribuan prajurit bintang Orion, Ursa Minor, Al-Nilam dan Mataka. Prajurit bintang Ursa Minor dengan bintang Polaris indah andalannya berkilau indah mengawangi gerbang utara langit, begitu juga dengan prajurit Mataka yang menguasai gerbang barat langit. Mereka semua berlomba menggapai cahaya bintang Sirius. Pada suatu hari prajurit bintang Crux datang pada bintang Sirius setelah sekian lama berkelebat di antara koloni cakrawala malam mengenggam harapan nyata. Kedatangannya dari gerbang selatan langit diwujudkan secara indah terjaga maksudnya dalam sebuah simpul sempurna bermandikan semburat langit malam yang indah. Prajurit bintang Crux berjanji pada bintang Sirius akan selalu menjaga kehormatannya dan memastikan bahwa ia akan selalu bersinar dengan indah di malam hari. Prajurit bintang Crux dengan segenap doa akan memastikan bintang Sirius akan selalu terjaga cahayanya dengan melindunginya dari kejahatan benda langit yang akan mencengkeram massa dan keindahan sang bintang Sirius. Aura prajurit bintang Crux bermunajat lembut di penghujung masa menjaga syukurnya. Memberi perangai indah terhadap bintang Sirius yang sedang menjemput impian langit, tak berbatas ruang dan masa. 
Tak ayal, lafal sang prajurit meresap secara nyata dan terpelihara abadi dalam memorabilia menggiring kecerdasan estetika sang bintang Sirius. Sebuah kebahagiaan yang menyejukkan. Aura bintang Sirius bercahaya akan maksud sang prajurit. Ia tahu bahwa prajurit bintang Crux, dengan segala upaya dan kasih sayangnya adalah yang paling mumpuni untuk menjaga terang cahayanya. Ya, ia yakin. Terlepas dari apapun takdir Tuhan yang menjemputnya kelak.
. alda

  

No comments:

Post a Comment