lough erin shore

lough erin shore
berceloteh dan berceloteh serta berceloteh.

Friday, October 22, 2010

Si Kotak Mejik  !
       Untaian roman picisan, anarki, kemasyhuran dunia kontemporer dan semuanya yang tak ayal abadi kudapat hanya dengan satu kerlingan mata bagaikan deretan DOT dalam kamus. Padat dengan esensi keindahan dan kemunafikan berbanding serta dengan manfaat. Sungguh bahaya kelak aku dibuatnya. Namun, sungguh untung juga aku dibuatnya. Kotak itu ckckck mejik betul..! Betapa tidak. Dengan hanya sebesar 30cmx30cm dirumahku, “Tele” (Jauh) dan “Vision” (Tampak) yang terangkum menjadi “televisi” pada akhirnya sangat berhasil menyedot seluruh perhatianku, memprovokasi sedemikian hebatnya, tak urung juga mengobrak-abrik isi tempurung kepala menjadi labirin sel yang absurd bentuk berakibat pada perubahan di sana-sini. Dengan penghantar konsep awal hukum gelombang elektromagnetik sederhana, televisi ~atau di negara kita dilafalkan secara tak formal menjadi “tipi”~ hadir ke tengah-tengah penduduk dunia dikaryakan oleh mereka para konseptor secara progresif. Dengan mengedepankan fungsi menangkap siaran bergambar, si kotak mejik itu ternyata sangat sanggup membuat geger dunia! Para orang tua cemas, teliti, begitu awas bahkan sering mengelus dada kaget terhadap perubahan perilaku putra-putri kecilnya yang “mendadak cerdas”. Para remaja pubertas akhirnya cepat sekali “matang”. Dan remaja pra pubertas matang, juga sebelum saatnya. Insan bercinta megap-megap berimajinasi indah nakal naif terhadap kekasihnya. Para intelektual haus akan hantaran sajian penderma ilmu. Rakyat sipil mendadak menangis, waspada, takut, tersenyum, tertawa, gundah bahkan bingung menempatkan logika bagaimana sebuah persepsi terhadap bangsa harus terbentuk. Arus informasi deras mengalir memporak-porandakan emosi, yang pada akhirnya menjadikan mereka, para individu yang labil menjadi stabil dan begitupun yang berada diambang stabil berbalik secara radikal ke arah labil, hanyut dibawa jiwa sendiri. Para pemain besar dunia berlomba-lomba menghantarkan milyaran doktrinisasi segala aspek secara komprehensif detil kedalam kotak itu seumpama kakek Gepetto menggerakan si pinokio untuk bermain, dan kemudian si pinokio itu membuat orang-orang terhibur, tersenyum bahagia dan tertawa dengan tingkahnya. Huff, untunglah si kotak mejik itu adil. Nyatanya ia pun mampu menentramkan jiwa ~dengan memunculkan dalam LCD beresolusi tinggi~ mereka-mereka para rohaniawan multiagama multidimensi yang secara objektif menggerakan pribadi dunia untuk kembali beriman. 


Begitulah efek akbar si kotak mejik yang mampu membuat shortcut fungsi disana-sini, membuatku terperdaya pada akhirnya.


. alda

SYUKUR

Ketika malam menyergap, ingatlah bahwa malam telah meliputi beribu-ribu orang yang menangis, tetapi engkau  tertawa; meliputi beribu-ribu orang yang sengsara, tetapi engkau bergelimpangan kenikmatan; meliputi beribu-ribu orang yang lapar dahaga, tetapi engkau kekenyangan; meliputi beribu-ribu orang yang mati, tetapi engkau hidup; meliputi beribu-ribu orang yang tertimpa musibah, tetapi engkau selamat sentausa; meliputi beribu-ribu orang yang terjebak dalam nafsu, tetapi engkau berada dalam perlindungan; meliputi beribu-ribu manusia tak sekolah, tetapi engkau duduk nyaman mengenyam pendidikan tinggi; meliputi beribu-ribu jam tanpa uang, tetapi engkau berkecukupan bahkan lebih. Maka pantaslah bagiku untuk duduk merenungi nikmat apa saja yang begitu sering kudapat tanpa disyukuri. Aku lupa. Ya selalu lupa dan terlalu sering lupa. Jikalau harus dihitung berapa banyak nikmatMu, sungguh aku tidak mampu Ya ALLAH. Ajarkanlah aku untuk menjadi manusia yang penuh dengan rasa syukur yang tak pernah lupa untuk bersyukur yang menghiasi hari dengan kata-kata penuh syukur yang mendandani seluruh hidup dengan perilaku bersyukur. AMIN.
Sang Bintang Sirius
“Engkaulah sang Sirius yang akan selalu terjaga terangnya diantara koloni cakrawala malam dan strata padmasana merengkuh situs Milakancana bagian dari Panca Persada. Terjaga dari singsingan fajar diseparuh lingkar waktu dan diantara ironi hidup berbeda massa. Tak terjamah dan tak rusak sinarnya.”

Alkisah dalam koloni cakrawala malam hidup prajurit bintang Crux bersama ribuan prajurit bintang Orion, Ursa Minor, Al-Nilam dan Mataka. Prajurit bintang Ursa Minor dengan bintang Polaris indah andalannya berkilau indah mengawangi gerbang utara langit, begitu juga dengan prajurit Mataka yang menguasai gerbang barat langit. Mereka semua berlomba menggapai cahaya bintang Sirius. Pada suatu hari prajurit bintang Crux datang pada bintang Sirius setelah sekian lama berkelebat di antara koloni cakrawala malam mengenggam harapan nyata. Kedatangannya dari gerbang selatan langit diwujudkan secara indah terjaga maksudnya dalam sebuah simpul sempurna bermandikan semburat langit malam yang indah. Prajurit bintang Crux berjanji pada bintang Sirius akan selalu menjaga kehormatannya dan memastikan bahwa ia akan selalu bersinar dengan indah di malam hari. Prajurit bintang Crux dengan segenap doa akan memastikan bintang Sirius akan selalu terjaga cahayanya dengan melindunginya dari kejahatan benda langit yang akan mencengkeram massa dan keindahan sang bintang Sirius. Aura prajurit bintang Crux bermunajat lembut di penghujung masa menjaga syukurnya. Memberi perangai indah terhadap bintang Sirius yang sedang menjemput impian langit, tak berbatas ruang dan masa. 
Tak ayal, lafal sang prajurit meresap secara nyata dan terpelihara abadi dalam memorabilia menggiring kecerdasan estetika sang bintang Sirius. Sebuah kebahagiaan yang menyejukkan. Aura bintang Sirius bercahaya akan maksud sang prajurit. Ia tahu bahwa prajurit bintang Crux, dengan segala upaya dan kasih sayangnya adalah yang paling mumpuni untuk menjaga terang cahayanya. Ya, ia yakin. Terlepas dari apapun takdir Tuhan yang menjemputnya kelak.
. alda